5 TANDA AWAL TERJADINYA PERCERAIAN

~ 975 Views

BELAJAR DARI TANDA AWAL MELETUSNYA GUNUNG BERAPI. NOMOR BERAPA YANG SEDANG ANDA ALAMI?

Pernah melihat gunung meletus? Saya pernah, di televisi dan bioskop. Wkwkwk. Sebelum meletus, setiap gunung berapi menunjukkan tanda-tandanya. Ternyata kelima tanda awal sebuah gunung akan meletus juga bisa kita gunakan sebagai early warning system bagi keluarga kita sendiri akan terjadinya perceraian. Inilah 5 tanda awal terjadinya perceraian.

1. Suhu di sekitarnya meningkat

Jika suhu di rumah tangga kita meningkat, bahkan tetap panas di puncak musim dingin sekalipun, waspada, keluarga kita sedang dalam bahaya. Perceraian sudah di ambang pintu dan menunggu kita membukanya. Jangan sepelekan suhu yang meningkat. Jika anak kita suhu tubuhnya tinggi, kita sudah kuatir, apalagi kalau disertai demam yang tinggi. Jangan sampai anak kita kena Demam Berdarah dan kita tidak tahu. Akibatnya bisa fatal. Nyawa orang tersayang melayang. Saat suhu di rumah kita menghangat dan akhirnya memanas, dinginkan segera dengan komunikasi yang intens.

2. Sumber air mengering

Saat panas membara, sumber air di mana pun akan menguap dan mengering. Waktu stay di negeri empat, setiap kali winter, kami sekeluarga sering menderita sakit tenggorokan. Mengapa? Karena kami menyalakan heater di kamar. Akibatnya, mulut kering dan itulah pemicu sakit tenggorokan sampai sariawan. Seorang sahabat menganjurkan agar saat kami menyalakan heater, kami juga menaruh seember air di kamar agar kelembahan udara tetap terjaga. Demikian juga saat sumber air yang menyejukkan rumah tangga kita mengering, kita harus segera mengisi kembali ‘ember hati’ kita dengan air yang tidak saja menyegarkan namun bisa memuaskan dahaga orang lain. Seperti rusa yang merindukan air, demikian juga jiwa kita.

3. Ada gemuruh dan getaran

Sebelum berangkat kerja, saya kaget luar biasa karena dari sebelah rumah terdengar gemuruh yang keras. Pasutri baru yang juga baru mengontrak rumah di sebelah rumah saya bertengkar hebat dan saling menuduh. Getarannya membuat Pak RT datang dan memisahkan mereka. Tidak lama kemudian mereka bercerai. Saat saya masuk ke rumah yang baru ditinggalkan penghuninya itu, saya melihat getaran pertengkaran mereka membuat rumah berantakan. Pintu kamar dijebol entah oleh siapa. Tampaknya seperti habis dipukul atau ditendang. Jika gemuruh dan getaran sudah melanda rumah Anda, segera mencari tempat perlindungan yang aman. Datangi shelter rohani terdekat untuk meredakan gemuruh dan getaran itu agar lava hati yang panas bisa luruh dan getaran emosi berubah menjadi getaran penyesalan diri.

Baca juga : 4 Manfaat Jadi Tempat Curhat

4. Tumbuhan mulai layu

Saat meninjau erupsi Gunung Merapi bertahun-tahun yang lalu, saya melihat tanaman bukan hanya layu, namun gosong. Saya melihat buah nangka yang menghitam legam. Pendunduk berkata, sebelum letusan, banyak tanaman yang layu dan mati. Jika pohon cinta kita mulai layu, hangatkan kembali dengan mengingat kasih mula-mula. Betapa indahnya dulu kita saat mengejar calon pasangan hidup kita. 

Bayangkan kembali betapa indahnya menyeruput air kelapa muda dari buah yang sama dengan dua sedotan. Betapa asyiknya kita saat tangan memegang kemudi mobil dan pasangan kita menyuapkan burger yang dimakan bergantian. So sweet! Ketika tanaman cinta kita mulai meranggas, marilah kita sama-sama melekat kepada Pohon Kehidupan yang dari atas. Dengan melekat erat kepada Induk Kehidupan, air susu rohani itu akan terus-menerus memberikan pertumbuhkan yang berarti.

5. Migrasi hewan sekitar

Sebelum dan menjelang gunung meletus, hewan liar di kawasan gunung berapi mulai berimigrasi. Binatang ternak di kandang pun ingin keluar. Mereka secara naluri diberitahu oleh yang ilahi bahwa mereka harus pergi. Secara berbondong-bondong mereka mencari tempat perteduhan kembali yang asri. Demikian juga saat anggota keluarga mulai tidak betah di rumah. Rumah hanya dipakai sebagai tempat tidur—kasarnya kamar kos atau hotel—sudah saatnya kita sadar ada yang tidak beres di keluarga kita. Kita perlu mencari tahu mengapa mereka kepanasan dan mencari tempat perteduhan baru yang sejuk? Jangan mencari kesalahan orang lain, namun lebih baik menelisik ke hati nurani kita masing-masing. Kita tidak perlu adem sari untuk menyegarkan diri. Ayem dan fitri berasal dari tekad pribadi untuk mengubah diri sendiri.

Jangan Lupa untuk membaca juga : 3S Penyelamat Pernikahan

Jangan biarkan gejolak, gemuruh dan getaran dalam rumah tangga kita membuat rumah tangga kita tercerai berai dan bangunan cinta kita porak poranda. Jadikan kembali rumah sebagai oase impian setiap anggota keluarga. Jika orang sono berkata, “It takes two to tango” demikian juga perceraian. “It takes two to destroy a marriage”, kata Margaret Trudeau. Papa dan mama harus jadi teladan yang utama. Bersama Sang Bapa kita bisa!

Ayo ketawa bersama lewat artikel ini : 4 Humor Terlucu Sarat Ilmu yang kutemu!